Home » » Judul Tulisannya Menyeramkan!!

Judul Tulisannya Menyeramkan!!

"Membongkar Kedok Wahabi, Satu dari Dua Tanduk Setan". Demikianlah Judul lengkapnya artikel tersebut. Adapun judul sampul depannya tertulis tidak jauh berbeda “Membongkar Kedok Wahabi”, Pembasmi Situs Islam" dengan gambar tangan seorang berserban yang menghancurkan kubah-kubah di kuburan. Kami yakin hal itu sengaja dibuat seram sedemiklan rupa untuk membuat ngeri manusia ketika mendengar nama Wahabi dan melarikan mereka dari dakwahnya.

Kami tidak akan banyak mengomentarinya karena sebentar lagi Anda akan mengetahui sendiri. Namun, yang ingin saya sampalkan di sini, hendaknya seorang penulis memilih judul yang baik untuk tulisannya sebab judul memiliki korelasi (keterkaitan) dengan isi tulisannya. Termasuk keajaiban takdir bahwasanya paman Nabi yang mendapati masa kenabian ada empat orang, yang dua tidak masuk Islam dan dua lainnya memeluk agama Islam, nama kedua pamannya yang tidak masuk Islam bertentangan dengan Islam, yaitu Abu Thalib yang nama aslinya Abdu Manaf dan Abu Lahab yang nama aslinya Abdul “Uzza”, berbeda halnya dengan nama paman beliau yang memeluk agama Islam yaitu Hamzah dan Ablsas."

Demikian pula dengan judul tulisan di atas, disebabkan judulnya saja tidak sesuai dengan etika, maka tak aneh bila isinya kemudian sarat dengan penyimpangan, kesalahan, dan kebohongan sehagaimana yang akan kita ketahui sebentar lagi.

Sebuah tulisan bagi penulisnya sama pentingnya dengan seorang anak. Tulisan adalah buah pemikiran seorang, sedangkan anak adalah buah keturunannya. Oleh karenanya, seorang penulis hendaknya memilih judul yang baik untuk tulisannya, sebagaimana dia memilih nama yang baik untuk anaknya. Syaikh Masyhur bin Hasan menye¬butkan ada lima poin penting yang perlu diperhatikan dalam pemberian judul, di antaranya judul tulisan hen¬daknya tidak bertentangan dengan syari’at, seperti seruan untuk mengikuti arus orientalis, seruan kepada hal-hal yang bertentangan dengan norma dan akhlak, bertentangan dengan aqidah lslam yang telah mapan, atau berisi celaan kepada para ulama. As-Subki rah.a dalam Thobaqat Syqfr'hiyall 1/69 menyebutkan bahwa Ibnu Abdil Hakam menulis sebuab kitab berjudul ar-Radd 'Ata Syafi'i fima Khalafa Fihi al-Kitab wa Sunnah (Bantahan Kepada Syafi'i balam Hal-Hal yang Dia Menyelisihi al-Qurlan dan Sunnah). As-Subki berkomentar, "Judul ini sangat jelek." Aduhai, kalau judul seperti itu saja dianggap sangat jelek oleh as-Subkl, lantas bagalmana kiranya dengan judul tulisan di atas?! Kami serahkan jawabannya kepada Anda, wahai saudara pembaca!!

Perhatikanlah ucapannya "Satu Dari Dua Tanduk Setan". Lebih jelas lagi, hal ini ditafirkan dengan ucapannya di akhir tulisan;

Adapun mengenai sabda Nabi SAW yang mengisyaratkan bahwa akan ada keguncangan dari arah timur (Najed) dan dua tanduk setan, sebagian ulama mengatakan bahwa yang dimaksud dengan dua tanduk setan itu tiada lain adalah Musailamah Al-Kadzdzab dan Muhammad lbn Ab¬dil Wahhab. — ihim.17)
Hanya kepada Allah kita mengadukan semua ini!!

Namun hal itu tak aneh, karena para penentang dakwah ini biasa melontarkan kata-kata keji seperti itu. Syaikh Mas’ud an-Nadawi rah.a berkata:

"Adapun celaan-celaan mereka, maka sebenarnya saya tidak sanggup untuk mengungkapkannya, tetapi saya minta maaf kepada pembaca kalau saya harus menukil satu contoh saja agar diketahui akhlak para penentang tersebut, sebagaimana saya minta maaf kepada para ahli ilmu semuanya. Dalam
kitab ash-Shawa’iq wa ar-Rudud, ada dua kata pengantar oleh Abdullah bin Dawud az-Zubairi dan Muhammad bin Fairuz Al-Hambali di awal kata pengantar ini, pembaca dapat membaca sebuah ungkapan berikut yang melihatnya saja kita malu, tetapi sebagaimana kata orang, ‘Menukil kekufuran bukanlah termasuk kekufuran'; maka tahanlah hatimu dan bacalah ungkapannya berikut,; …Mungkin saja Syaikh (Abdul Wahhab) lengah ketika bersenggama dengan Istrinya, se-hingga didahulul oleh setan yang sebenarnya bapaknya orang hina ini. Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Adakah kata yang lebih keji dari pada ini?!!
Sekalipun demikian, saya berharap kita tidak emosional dengan perilaku jelek mereka, letapi hendaknya kita tunjukkan akhlak kita yang indah.. Dahulu Imam Syafi'i rah.a pernah mengatakan:


"Orang pandir mencercaku dengan kara-kata jelek. Maka saya tidak ingin untuk menjawabnya. Dia bertambah pandir dan saya bertambah lembut. Seperti kayu wangi yang dibakar malah menambah wangi”.

0 komentar:

Posting Komentar

Hot Promo

lazada indonesia
 
Terima Kasih Kepada : Sofyan Hadi | Rodja - TV | Yufid.Com
Copyright © 2014. Meluruskan Sejarah Wahabi - Kebenaran Hanyalah Milik Allah SWT
Template Dimodifikasi oleh: Deni Rusman Diterbitkan dengan: Adara TV
Didukung oleh: @abuadara