Home » » Motivasi Hadirnya Blog Ini

Motivasi Hadirnya Blog Ini

Sebelum kita memasuki gerbang inti pembahasan kitab ini, ada beberapa hal yang perlu kami sampaikan terlebih dahulu sebagal jembatan menuju kepadanya:

Beberapa Faktor Pendorong Tulisan Ini

Menulis sebuah artikel atau tulisan bisa jadi langsung muncul dari ide pribadl seorang penulis, di mana dia melihat keadaan manusia membutuhkan keterangan tentang tema pembahasan tertentu. Atau bisa jadi karena ada penyebab luar, seperti permintaan sebagian manusia untuk ditulis tema tertentu. " Adapun tulisan ini, maka sebab penulisannya terdorong oleh beberapa faktor berikut:

a.      Membela Aqidah Salaf

Tidak diragukan lagi bahwa pembelaan kita terhadap tokoh para ulama pengibar dakwah tauhid semisal Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rah.a bukanlah berarti pembelaan terhadap pribadinya saja, melainkan lebih dari ltu, pembelaan terhadap aqidah dan dakwah yang mereka sebarkan. Oleh karenanya, kalau kita cermati kritikan para penentang, baik secara tulisan maupun lisan, ghalibnya (kebanyakannya) adalah seputar masalah tauhid dan sunnah. Hal ini menunjukkan secara jelas bahwa tujuan para ahli bid'ah di balik mencela ulama bukan hanya sekadar pribadi mereka, namun dakwah dan ilmu yang mereka tebarkan.

b.      Merealisasikan Kewajiban Membantah Ahli Bid'ah

Sesungguhnya membela kemurnian agama serta membantah para ahli bid'ah dengan argumen dan hujjah merupakan kewajiban yang amat mulia dan landasan utama dalam agama. Karenanya, para ulama salaf shalih lebih mengutamakannya daripada ibadah sunnah, bahkan mereka menilai bahwa hal tersebut merupakan jihad dan ketaatan yang sangat utama.

Imam Ahmad rah.a pemah ditanya, “Manakah yang lebih engkau sukai, antara seorang yang berpuasa (sunnah), shalat (sunnah) dan I’tikaf dengan seorang yang membantah ahli bid'ah?" Beliau menjawab, “Kalau dia shalat dan i'tikaf rnaka maslahatnya untuk dirinya pribadi, tetapi kalau dia membantah ahli bid'ah maka maslahatnya untuk kaum muslimln, ini lebih utama."



Syaikhul Islam rah.a berkomentar; "Maka jelaslah bahwa manfaatnya umum bagi kaum muslimin dalam agama mereka, dan ini termasuk jihad di jalan Allah. sebab memurnikan jalan Allah, agama-Nya, dan syari'at-Nya serta membendung kerusakan mereka (ahli bid'ah) hukumnya fardhu kifayah dengan kesepakatan kaum muslimin, Seandainya Allah tidak membangkitkan sebangian hamba-Nya untuk membendung bahaya mereka, niscaya agama ihi akan hancur dengan kehancuran yang lebih dahsyat daripada kehancuran yang disebabkan serangan musuh (penjajah), karena tatkala musuh menyerang, mereka tidak merusak hati dan agama kecuali belakangan. Adapun ahli bid'ah, mereka merusak duluan.'"

c.       Membela Kehormatan Ulama

Sesungguhnya Allah telah berjanji untuk menolong para ulama dan membela kehormatan mereka.

إِنَّ ٱللَّهَ يُدَٰفِعُ عَنِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْۗ...... ٣٨


“Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman, …” (QS.al-Hajj [22]: 38)

Imam Ibnu Asakir rah.a berkata: "Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa daging para ulama —semoga Allah merahmati mereka—beracun. Allah pasti menyingkap tirai para pencela mereka, karena menuduh dan menodai kehormatan mereka merupakan perbuatan dosa besar."

Al-Hafizh Ibnu Rajab rah.a berkata: "Barang siapa yang diketahui bahwa kritikannya terhadap ulama bertujuan untuk menjelakan, mencela, dan menampakkan aib dan cacat seorang ulama, maka dia harus mendapatkan teguran agar dia dan orang-orang sepertinya merasa jera dari perbuatan haram ini.”
Beliau melanjutkan, “Tujuan tersebut dapat diketahui dari pengakuan si pengkritik atau beberapa bukti dari perkataan dan perbuatannya."

Syaikh al-Albani rah.a berkata: "Kewajiban kita adalah membela orang orang yang beriman dan menjernihkan kehormatan mereka dari segala kebohongan dan kebatilan yang dilontarkan kepada mereka, haik karena faktor kejahilan, kedzhaliman, atau mungkin kedua-duanya secara bersamaan.”
Maka kami berharap kepada penulis artikel tersebut untuk bertaubat kepada Allah dari kebohongan yang dilontarkannya dan mengingat siksa neraka bagi orang-orang yang berdusta.

d.      Rujukan yang Laris Manis

Dalam pembukaannya, saudara penulis artikel secara terang-terangan mengatakan bahwa dirinya banyak menukil dari kitab Syaikh Ahmad Zaini Dahlan, sedangkan kitab Dahlan ini memiliki peran yang amat besar dalam menyebarkan kebohongan pada tahun-tahun terakhir ini."

Sejatinya, kesesatan dan kedustaan kitab Ahmad Zaini Dahlan ini sudah sangat jelas, bagaikan matahari di siang bolong. Masalahnya kitab tersebut dijadikan rujukan dan disebarkan, sehingga masyarakat banyak ter tipu. Mungkin setali tiga uang dengan penyesatan yang dilakukan Amerika dan Barat dengan propaganda lslam ldentik dengan terorisme.

Ambil contoh buku l'tiqad Ahlussunnah wal huna’ah karya KH. Siradjuddin Abbas, mulai hlm. 305, kyai ini menjadikan kitab Dahlan sebagai rujukan. Juga buku Konsep Dasar Pengertian Ahlus Sunnah wal lanwah, Drs. KH. Ach. Masduqi menjiplak tuduhan Siradjuddin Abbas. Terakhir, Majalah Cahaya Nabawiy, membuat judul yang bebat "Membongkar Kedok Wahabi", lagi-lagi rujukan yang dipakai aclalah karya Dahlan seperti Fitnatul WahhabiyyahDaulah Utsmaniyyah, dan Khulashah Kalam.

e.       Agar Masyarakat mengetahui Hakikat dan Kenyataan

Merupakan suatu hal yang dimaklumi bersama, bahwa mayoritas masyarakat kita begitu mudah terkena fobia dan alergi ketika mendengar kata “Wahabi". Dalam gambaran mereka, "Wahabi sangat menyeramkan, entah karena faktor kebodohan atau karena doktrin orang-orang yang dianggap berilmu di lingkungannya, padahal mereka tidak mengerti apa sebenarnya “Wahabi" itu dan bagaimana hakikat dakwah mereka.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rah.a berkata: "Orang-orang yang memusuhi Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab ada dua golongan:
  • Pertama: Golongan yang berada di kubang kesyirikan. Mereka memusuhi Syaikh karena Ingin kembali ke dalam kesyirikan mereka. sebab Syaikh menyerukan tauhid, sedangkan mereka orang-orang yang gandrung dengan kesyirikan.
  • Kedua: Orang-orang jahil yang tertipu oleh Juru dakwah kehatilan, orang-orang jahil tersebut hanya taklid buta kepada orang jahil pula atau orang yang dengki.
Maka untuk meluruskan gambaran-gambaran miring dan negatlf tersebut, hati kami terdorong untuk membuat situs "Meluruskan Sejarah Wahabi" (yang diambil dari buku dengan judul yang sama) ini.



f.        Menyumbangkan Ilmu Dalam Kehidupan Fana

Tidak ragu lagi bahwa dakwah merupakan amal ibadah yang amat mulia, maka untuk mengharapkan pahala dari Allah. kami terdorong untuk berpartisipasi memberikan ilmu kami yang sedikit ini. semoga Allah menerima amal perbuatan kita semua. Imam Ibnu Hazm rah.a pernah berkata: “Cintaku di Dunia adalah menyebarkan Ilmu, Ke Pelosok Desa dan Kota. Mengajak Manusia kepada al-Qur'an dan Sunnah Yang kini banyak dilalaikan manusia.”

0 komentar:

Posting Komentar

Hot Promo

lazada indonesia
 
Terima Kasih Kepada : Sofyan Hadi | Rodja - TV | Yufid.Com
Copyright © 2014. Meluruskan Sejarah Wahabi - Kebenaran Hanyalah Milik Allah SWT
Template Dimodifikasi oleh: Deni Rusman Diterbitkan dengan: Adara TV
Didukung oleh: @abuadara