Home » » Meluruskan Sejarah Wahabi: Sebuah Pengantar (1)

Meluruskan Sejarah Wahabi: Sebuah Pengantar (1)

Segala puji bagi Alloh swt Yang Maha Belas Kasihan kepada hamba-Nya. Dia mengutus utusan dan menurunkan wahyu-Nya agar terwujud umat yang mentauhidkan-Nya dan menjauhi semua bentuk kesyirikan yang mendatangkan murka-Nya sebagaimana tercantum di dalam Surat adz-Dzariyat [51]: 56 dan ayat lainnya.

Semoga shalawat dan salam tetap terlimpah kepada Nabi Muhammad saw yang telah menyebarkan risalah tauhid dan membendung semua jalan yang menuju kepada kesyirikan. Dengan takdir Alloh yang telah mengaruniai Rasulullah saw dengan berbagai nikmat, beliau bersungguh-sungguh dan bersabar menyampaikan tauhid, walaupun dihina, dianiaya, difitnah. Alloh memberi kemenangan kepada beliau sehingga tauhid menyebar di seluruh dunla dan menjadi hinalah  penyembah berhala dan  pembelanya.

Dakwah tauhid yang sangat mulia tetap berjalan terus meski beliau telah meninggal dunia, dilanjutkan oleh pembelanya, yaitu para sahabat dan generasi salaf sesudahnya. Dari Tsauban Rasulullah saw  bersabda:

لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ ظَاهِرِيْنَ عَلَى الْحَقِّ لاَ يَضُرُّ هُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ كَذَالِكَ

"Senantiasa ada golongan dari umatku yang membela kebenaran (sunnah). Tidaldah membahayakan mereka orang yang menghinanya sampai datang ketentuan Allah pada hari Qiamat” —(HR. Muslim: 3544)

Golongan selamat salafush shalih, ahli atsar, walaupun jumlahnya sedikit akan tetapi tetap tegar membela tauhid meski dimusuhi oleh tujuh puluh dua golongan dari yang mengaku muslim; dan pantang mundur, tidak takut celaan musubnya dari mana pun datangnya. Mereka punya prinsip bahwa semua penegak tauhid pasti dimusuhi, dicaci, dan difitnah, sebagaimana yang pernah dialami Rasulullah Bangsa Arab yang menggelari Nabi saw dengan al-Amin (insan yang dapat dipercaya) diganti dengan majnun (gila) setelah beliau memberantas penyembah kuburan dan berhala dan mengajak manusia agar mentauhidkan Alloh saja. Para sahabatnya banyak dibunuh dan difitnah karena dakwah tauhid. Demikian pula ulama salaf sesudahnya, terutama yang hidup di lingkungan penyembah kubur, yang senantiasa menasihati mereka agar berdo'a hanya kepada Alloh dan meninggalkan kegiatan meminta kepada orang mati, wali. sunan, dan lainnya; mereka difitnah dan dijauhkan dari umat. Memang, penyembah kubur selalu membuat makar dan ingin memadamkan bendera tauhid. Akan tetapi Allah berkehendak menghidupkannya.

وَمَكَرُوا۟ وَمَكَرَ ٱللَّهُ ۖ وَٱللَّهُ خَيْرُ ٱلْمَٰكِرِينَ
“Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya” (QS Ali Imran 54)

يُرِيدُونَ لِيُطْفِـُٔوا۟ نُورَ ٱللَّهِ بِأَفْوَٰهِهِمْ وَٱللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِۦ وَلَوْ كَرِهَ ٱلْكَٰفِرُونَ
Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya"
[As Saff: 8]

Ulama Sunnah telah menyadari bahwa sudah menjadi sunnatullah, setiap pembela tauhid pasti dimusuhi.

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِىٍّ عَدُوًّۭا شَيَٰطِينَ ٱلْإِنسِ وَٱلْجِنِّ يُوحِى بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍۢ زُخْرُفَ ٱلْقَوْلِ غُرُورًۭا ۚ وَلَوْ شَآءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ ۖ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ  

Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan” (QS Al An'am,112)

Ketahuilah bahwa musuh utama para nabi dan sahabatnya adalah kaum musyrikin dan penyembah kubur, seperti yang menimpa Nabi Nuh as dan para utusan sesudahnya.

وَمَا نَقَمُوا۟ مِنْهُمْ إِلَّآ أَن يُؤْمِنُوا۟ بِٱللَّهِ ٱلْعَزِيزِ ٱلْحَمِيدِ

“Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji” [QS Al Buruj: 8]

Di antara imam pembela tauhid, pembongkar akar kesyirikan pada abad kedua belas Hijriah yang membingungkan ahli syirik Internasional hingga sekarang adalah Imam Mujaddid Muhammad bin Abdul Wahhab.



Orang sufi, tarekat, dan kebatinan marah karena Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab membongkar kesyirikan mereka dengan mengambil dalil dari al-Quian dan Sunnah shahihah, dengan pemahaman sahabat dan ulama atsar, dengan sistem membantah syubhat mereka, dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh orang awam, singkat dan padat, tidak satu pun yang bisa membantahnya: seperti katab beliau: at-Qawa’idul Arba', Kasyfusy Syubuhat fit Tauhid, Kitab Tauhid yang membahas tauhid uluhiyyah, dan karya tulis beliau lainnya. Lantaran keberanian beliau inilah banyak permusuhan dan fitnah dan kalangan kaum musyrikin. Sehingga beliau dituduh membawa madzhab baru, yaitu Wahhabiyyah (Wahhabi); yang mestinya Muhamma¬diyyah, karena nama beliau Muhammad. Akan tetapi me reka telah keliru. mereka menisbahkannya kepada nama Alloh yaitu al-Wahhab. Jadi, Wahhabiyyah bukan madzhab yang salah, melainkan yang benar karena bersumber dari wahyu Allah swt walaupun ahli syirik tidak suka.

Beliau mengajari orang awam untuk membantah tokoh pembela kesyirlikan dengan pelajaran yang mudah dipahami. Di dalam kitab Kasyfusy Syubuhat beliau menjelaskan. "Ketahuilah bahwa musuh tauhid adalah orang yang punya ilmu, pandai berdalil, dan pandai bicara. Akan tetapi, satu orang awam yang mengerti tauhid akan mampu mengalahkan sekian banyak tokoh ahli syirik”.
Dan memang benarlah yang beliau sampailkan tersebut. Tidak sedikit pengikut mereka keluar dari cengkeraman tokoh kesyirikan karena mendengar atau mernbaca risalah Syalkh Muhammad bin Abdul Wahhab. Sehingga dengan makin banyak orang yang jauh dari tokoh kesyirikan, mereka—para tokoh ini—marah. Mereka pun bangkit untuk mengadakan perlawanan, misalnya berupa bantahan tertulis kepada Syaikh. Akan tetapi, Alloh SWT memberi hidayah kepada hamba-Nya yang beriImu untuk membalas bantahan tersebut. Ada lagi yang mengobarkan perlawanan dengan cara melecehkan Ahli Sunnah, seperti yang dikatakan oleh Imam Abu Hatim ar-Razi rah.a, "Tanda ahli bid'ah adalah mencaci ahli atsar”.

Ada pula musuh dakwah tauhid yang menempuh cara demonstrasi, merusak, bahkan menyakiti secara fisik. Hal ini apabila mereka merasa kuat dan jumlahnya banyak. Sikap mereka ini diterangkan oleh Rasulullah saw:

إِنَّ مِنْ ضِئْضِئِ هَذَا قَوْمًا يَقْرَءُوْنَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ يَقْتُلُوْنَ أَهْلَ الْإِسْلاَمِ وَيَدَعُوْنَ أَهْلَ اْلأَوْثَانِ

Sesungguhnya ada suatu kaum termasuk keturunan orang ini, mereka membaca al-Quian tetapi tidak sampai kepada tenggorokannya, mereka itu membunuh pembela Islam dan membiarkan penyembah berhala.” (HR Muslim) bersumber dari sababat Abu Sa’id al-Khudri

Apabila mereka tidak mampu menyerang dengan fisik, karena mereka merasa lemah dan hina, tidak mampu melawan dengan dalil dan khawatir pengikut mereka hanyak yang lari, maka para tokoh minta bantuan kepada pemerintah untuk menghentikan dakwah ahli tauhid di masjid-masjid dan lembaga kajian lainnya, dengan alasan mereka meresahkan umar, mereka memhawa madzhab baru, seba¬gaimana yang pernah terjadi pada diri Bisyr al-Marisi pada masa kerajaan al-Ma'mun. Dan hal itu telah dirasakan pula oleh saudara kita di berbagai tempat. Untuk lebih jelasnya, lihat kitab Ushulus Sunnah oleh Imarn Ahmad bin Hanbal, Tahqiq Walid bin Muhammad an-Nashr hlm 35.

Imam Syathibi berkata;
"Ketahuilah bahwa ahli bid'ab pada zaman tabi’in dan sesudahnya, mereka minta bantuan kepada pemerintah dan minta perlindungan orang kaya untuk mempertahankan kesyirikan mereka. Dan jika mereka merasa lemah, mereka sembunyi dan menjauh dari khalayak ramai”.

Kejahatan mereka perlu kita ketahui agar kita waspada dan tidak heran dengan tindakan mereka yang mengawur.

Selanjutnya, bagi yang ingin membaca sejarah pejuang ahli tauhid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rah.a, fitnah yang dimunculkan oleh musuh tauhid kepadanya, dan sekaligus bantahannya, saudara kita al-Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar telah menyisihkan waktunya untuk menelaah riwayat hidup Syaikh ketika berdakwah dan sekaligus membantah orang yang membenci dakwahnya seperti Ahmad Zaini Dahlan, orang yang.dijadikan rujukan oleh pembela kesyirikan lainnya semisal Siradjuddin Abbas dan rekan-rekannya.

Sungguh setelah kami membaca tulisan saudara kita ini, yang banyak merujuk kilab para imam Sunnah—ulama salaf kami mengajak kepada saudara-saudaraku yang beriman yang ingin membela tauhid dan memberantas kesyirikan dan melawan senjata ahli syirik terutama penuntut ilmu, hendaknya menyempatkan diri sudi membacanya, karena risaah beliau ini banyak faedahnya dan supaya kita tahu kebohongan ahli Syirik.

Akhimya, semoga Alloh SWT memberi pahala kepada saudara penulis; Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi yang saya cintai katena Alloh, kepada kedua orang tuanya, kepada pengasuhnya, dan juga kepada pembacanya, kepada yang mencetak (versi buku) nya dan yang menyebarkannya.

Oleh: Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron

Pengasuh Ponpes: Al-Furqon Al-Islami, Gresik

0 komentar:

Posting Komentar

Hot Promo

lazada indonesia
 
Terima Kasih Kepada : Sofyan Hadi | Rodja - TV | Yufid.Com
Copyright © 2014. Meluruskan Sejarah Wahabi - Kebenaran Hanyalah Milik Allah SWT
Template Dimodifikasi oleh: Deni Rusman Diterbitkan dengan: Adara TV
Didukung oleh: @abuadara